Rabu, 04 Maret 2020

Benarkah Meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia?


Hallo gais.. Tahukah kalian?
Kementerian Kesehatan mengangkat lima isu strategis yang menjadi prioritas dalam pembangunan kesehatan periode 2020—2024.
Kelima isu utama tersebut telah diidentifikasi dalam Rakerkesnas (Rapat Kerja Nasional) 2019 yakni angka kematian ibu (AKI)/ angka kematian neonatal (AKN) yang masih tinggi, stunting, tuberculosis (TBC), Penyakit tidak menular (PTM) dan cakupan imunisasi dasar lengkap.

Nah tapi ada yang paling pentih disini, Riskesdas juga mengungkap meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PTM) yang memerlukan strategi penanganan dan pengendalian khusus.
Secara lebih detail, penyakit tidak menular merupakan penyebab kematian di dunia. Beberapa penyakit tidak menular ini meliputi penyakit jantung sebesar 45 persen. Kanker sebesar 22 persen, penyakit pernapasan sebesar 9 persen, dan diabetes sebesar 4 persen. Di Indonesia sendiri kecenderungan penyakit tidak menular juga meningkat dari tahun ke tahun.

Hal ini didukung oleh hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 dan 2013 yang menyatakan bahwa ada kecenderungan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular ini.
Penyakit tidak menular sendiri terjadi karena berbagai faktor, seperti kebiasaan merokok, diet atau pola makan yang tidak sehat, minim aktivitas fisik, dan konsumsi minuman beralkohol. Selain itu, riwayat kesehatan keluarga juga dapat menjadi pemicu penyakit tidak menular.


Baiklah, untuk blog kali ini saya akan membahas tentang Penyakit Tidak Menular (PTM)

Apa itu Penyakit Tidak Menular (PTM)? 

Menurut DokterSehat.Com: Penyakit tidak menular adalah jenis penyakit yang tidak menular seperti cacat fisik, gangguan mental, kanker, penyakit degeneratif, penyakit gangguan metabolisme, dan kelainan-kelainan organ tubuh lain penyakit jantung, pembuluh darah, penyakit tekanan darah tinggi, penyakit kencing manis, berat badan lebih, osteoporosis, kanker usus, depresi dan kecemasan.

Penyakit Tidak Menular (PTM) apa saja yang banyak dialami orang Indonesia? 

1. Hipertensi
Hipertensi alias tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang umum terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Hipertensi disebut juga sebagai pembunuh senyap, karena sering kali tidak bergejala.
Berdasarkan Riskesdas, prevalensi hipertensi naik naik dari 25,8 persen pada 2013 menjadi 34,1 persen pada 2018.
Untuk mencegah terjadinya hipertensi, rutin cek tekanan darah adalah cara yang paling efektif untuk memantau tekanan darah Anda.

2. Stroke
Stroke adalah kondisi terganggunya suplai darah ke otak. Ketika ini terjadi, otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan zat gizi sehingga sel-sel otak pun mulai mati.
Berdasarkan Riskesdas, prevalensi stroke naik dari 7 persen di 2013 menjadi 10,9 persen di 2018.

3. Gagal jantung
Gagal jantung merupakan kondisi saat katup jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh dengan benar. Gagal jantung tidak berarti jantung Anda berhenti bekerja secara keseluruhan, melainkan kondisi saat kerja jantung melemah sehingga tidak optimal.
Tanda-tanda seseorang mengalami gagal jantung adalah sesak napas setelah beraktivitas berat, merasa lebih cepat lelah, pergelangan kaki bengkak, pusing, dan jantung berdegup cepat.

4. Diabetes melitus
Diabetes adalah penyakit gangguan metabolik yang menahun atau kronis akibat pankreas tidak cukup produksi hormon insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif.
Berdasarkan Riskesdas, prevalensi diabetes naik dari 6,9 persen di 2013 menjadi 8,5 persen di 2018.

5. Kanker
Kanker masih menjadi pembunuh mematikan di Indonesia. Gaya hidup tidak aktif hingga faktor keturunan jadi penyebab utama penyakit ini. Prevalensi kanker pun naik dari 1,4 persen di tahun 2013 menjadi 1,8 persen di tahun 2018.

Lalu, Bagaimana Pencegahannya? 

Indonesia menyadari bahwa PTM merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Maka dari itu, pemerintah merancang program PTM untuk nenekan angka kematian yang tinggi.


Pencegahan dan Pengendalian faktor risiko PTM meliputi 4 cara, yaitu :
1.  Advokasi, kerjasama, bimbingan dan manajemen PTM
2.  Promosi, pencegahan, dan pengurangan faktor risiko PTM melalui pemberdayaan masyarakat
3. Penguatan kapasitas dan kompetensi layanan kesehatan, serta kolaborasi sektor swasta dan      profesional
4. Penguatan surveilans, pengawasan dan riset PTM
 fokus pada 4 penyakit PTM Utama Penyebab 60% kematian yaitu
  • Kardiovaskulair,
  • Diabetes Melitus,
  • Kanker,
  • Penyakit Paru Obstruksi Kronis
dan pada Pengendalian 4 faktor risiko bersama yaitu
  • diet tidak sehat (diet gizi tidak seimbang, kurang konsumsi Sayur dan Buah serta tinggi konsumsi Gula, Garam dan lemak),
  • kurang aktivitas fisik,
  • merokok, serta
  • mengkonsumsi alkohol.
Pengendalian 4 “faktor risiko bersama” ini dapat mencegah terjadinya 4 Penyakit Tidak Menular Utama sampai 80%.

Untuk itu, generasi muda diharapkan lebih peka dan bisa berkontribusi dalam pembangunan kesehatan. Organisasi sebagai wadah untuk melatih generasi muda akan kecakapan dalam berbicara serta kepekaan terhadap lingkungan. Generasi muda diharapkan dapat memjadi pengingat bagi kawan mereka apabila melakukan hal yang bisa mengancam kesehatan fisik maupun mentalnya. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat pada masa sekarang tetapi juga untuk masa depannya. Kalo bukan generasi muda yang memulai siapa lagi? Kalo bukan generasi muda yang berbica siapa lagi? kalo bukan generasi muda yang bertindak siapa lagi?

Sumber Referensi:
https://www.liputan6.com
https://www.suara.com
http://p2ptm.kemkes.go.id

0 komentar:

Posting Komentar